Selamat datang di Blog Alfarish Blog yang menyediakan kisah kisah yang sangat luar biasa dan penuh hikmah, berilah komentar anda di setiap tulisan Selamat Membaca

ASNLF Berita Terbaru : Masih Ingin Memisahkan Diri

ASNLF Berita Terbaru
ASNLF Berita Terbaru- Nilai mulia penandatanganan MoU Helsinki yg berhasil membawa perdamaian dan kemajuan pembangunan ekonomi dan juga semakin demokratisnya situasi dan kondisi di Atjeh ternyata dinilai belum cukup sebagai anugerah oleh grup yg selama ini terus berupaya untuk “memerdekakan” Atjeh dengan Banyak cara.

Hal ini terlihat dari pernyataan Koordinator Atjeh-Sumatera National Liberation Front (ASNLF), Teuku Agam sebelum pelaksanaan Milad GAM ke-37 yg mengatakan dalam rangka memperingati Milad GAM ke-37, pihaknya akan mempersiapkan pengibaran bendera Buleuen Bintang. Selain untuk memperingati jasa para pahlawan dan syuhada, pengibaran bendera tersebut juga untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme. Agar orang terus berjuang demi kemerdekaan bangsa Atjeh Sumatera.

Kami akan menyambut Milad tersebut dengan penuh suka cita, dimana bangsa Atjeh Sumatera menyatakan kemerdekaannya terhadap segala macam bentuk penjajahan.

meskipun sebenarnya orang Atjeh sudah mengerti siapa sebenarnya ASNLF dan apa motivasi orang-orang tersebut sebetulnya dalam memperjuangkan Atjeh. Banyak kalangan di Atjeh yg cinta perdamaian, sekarang ini menilai bahwa ASNLF sebenarnya hanya mengeluarkan “gertak sambal” saja melalui pernyataan atau siaran pers yg isinya belum tentu digubris media di Atjeh ataupun ureung Atjeh itu sendiri atau dengan kata lain ASNLF di mata ureung Atjeh hanyalah “macan ompong” saja, dan tak  menutup kemungkinan akan menjadi “musuh bersama” jika terus menerus menebarkan kebencian dan membahayakan perdamaian Atjeh.

Secara teori suatu  negara bangsa akan terbentuk apabila memenuhi 5 syarat penting, adalah mempunyai wilayah/daerah tertentu; adanya rakyat; adanya pemerintahan; adanya pengakuan negara dari negara-negara lain; dan adanya tujuan negara. Menurut penulis ke5 syarat tersebut bukanlah hal yg  jauh panggang dari api lagi bagi Atjeh. Apalagi Atjeh kini telah memiliki payung hukum adalah MoU dan UUPA yg orangnya coba dipersatukan dengan Lambang dan Bendera Atjeh. Lambang dan bendera ini seakan-akan terus memberikan roh kebangkitan heroisme perjuangan kemerdekaan dan kebencian terhadap pemerintah pusat.

kemauan untuk memisahkan diri dari NKRI sebenarnya bukanlah kemauan dari orang Atjeh, melainkan grup-grup kepentingan seperti GAM, ASNLF dll.

Hal ini terlihat dari banyaknya orang Atjeh yg turut memprotes lambang dan bendera Atjeh yg mirip dengan milik GAM. kemauan merdeka tersebut tentunya tak  lepas dari kepentingan asing, yg tanpa disadari telah memanfaatkan grup tersebut. Atjeh dengan sumber daya alam yg melimpah tentu saja menjadi perhatian dari negara asing yg ingin menguasainya. Karena itu perlu disadari oleh orang Atjeh bahwa keinghinan merdeka tak  terlepas dari konspirasi asing yg ingin menguasai SDA Atjeh kelak.

Banyak upaya  telah dilakukan pemerintah Jakarta untuk mensejahterakan orang Atjeh, dengan penggunaan dana yg tak  sedikit, dan pemberian otonomi khusus bagi Atjeh yg tak  diberikan kepada provinsi lain di Indonesia. Jika grup-grup yg ingin memisahkan Atjeh dari NKRI ini sadar,  merdeka bukanlah kemauan yg tepat. Pemerintah RI akan terus berusaha agar sampai kapan pun Atjeh akan tetap menjadi bagian dari NKRI. 

Kondisi politik di Atjeh terutama pada Pemilu 2014, perlu menjadi perhatian bersama terkait keberlangsungan NKRI di Atjeh. Partai Atjeh diperkirakan  tetap akan mendapatkan simpati dan dukungan orang. Jika nanti orang-orang tersebut berhasil menguasai Parlemen tanpa adanya penyeimbang yg kuat dari Parpol Nasional disatu sisi, dan disisi lain mendapat dukungan asing, oleh karena itu kemauan untuk memisahkan Atjeh sumatera dari NKRI akan semakin meningkat.

Sumber : http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=14096&type=108#.U3WOjvmSw0c